RSS
LIA KUCHIKI Official Blog

Untitled

“eh….Ilham ntar jangan pulang dulu ya….” Teriak Lia sambil beresin buku-buku di mejanya.

“mang mau ngapain?”

“ck ntar kita belajar kelompok”

“siapa aja”

“si Khira, Siska, Umi, Shera, Loe and guw” kata Lia sambil menunjuk orang-orang yang disebutnya, “key?”

“Yupz”

Akhirnya bel pulang sekolah yang itunggu-tunggu udah berkokok ( ayam kaleeee berkokok). Satu persatu, dua perdua siswa/I pun pulang tapi di sekolah SMK MUTU Tangerang ini, masih ada 6 siswa + tukang bangunan doing yang masih stand by. Maklum sekolah ini sedang direnovasi.

“ok my friends emm….pd mau jajan dulu+ sholat zuhur apa langsung mulai aja nih?” tanya Khira sambil duduk di atas meja (biasa kalo gag ada guru mah tingkah anak-anak diskul pada kaya gini tapiiii pas guru dating , beeeeh langsung pada gdubukan hhe)

“ya sholat dulu lah!” jawab Umi, si Ustadzah di kelompok ini

“si Ilham mah lagi dapet tuh katanya, jadi dia nggak sholat” celetuk Lia

“apaan loe? Sembarangan yey “

“Selesai sholat and the jajan si Omay, mereka kembali ke kelas dan mulai belajar kelompok deh.

1 jam kemudian

“si Cumil nih belajrnya sambil makan mulu!” protes Siska sambil beresin buku pelajarannya soalnya belajarnya sudah selesai

“abis guw lapangan basket banget sis”

“hah? Lapangan basket? Apaan tuh?” Tanya Shera

“Laper bangeeeet” jawab lia dan Umi bersamaan.

“ya elah ngomong lapar banget aja pake diganti jadi lapangan basket! Dasar jeng Umi….” Shera geleng-geleng kepala

“Umi gitu lhooo,,,ngomong apan juga pasti dia mah dia bikin lagu” ejek si Khira

“ Hahahahah betul betul, dah gitu lagunya gag bangeeet deh, dangdutan cuii”

“laaah mwantepan dangdutan, sekuntum mawar meraaaaaah…”

“ stop-stop stop” Siska memotong Umi yang lagi bersenandung lagu dangdut.

3 menit berlalu tanpa suara diantara kami semua.

“laah sepi amat ya sekolahan? Mana kita di Lantai 3 lagi, jauh banget kalo mau turun ke bawah!” kata Lia sambil garuk-garuk kepalanya.

“Oh….lagi sepi begini nih ntar ada yang dating lho, begini nih ucup-ucup-ucup1” Siska lompat-lompat mirip pocong, sengaja sekalian ngeledek Umi soalnya kan nama bokapnya Umi Bang Yusuf.

“Laaah…ntar kalo dia dateng langsung guw bacain ya….siin!” Umi gak mau kalah sama Siska, soalnya nama bokapnya Siska itu Bang Yasin!

Mendengar celotehan siska dan Umi, Lia, Khira, Shera dan Ilham tertawa cekikikan tapi mereka punya perasaan agak ngeri juga sih soalnya bener-bener tinggal mereka doang di Sekolahan ini.

“ tok…tok…tok..tok” suara tak bertuan, maksudnya ada suara tapi gag ada orangnya hiiiyy sereee..m

“eh…suara pa’an tuh?” Tanya Ilham dengan tampang serius

“tau deh! Jawab Shera”

“hwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” mereka teriak-teriak sambil berlarian menuruni tangga hingga akhirnya mereka sampai di gerbang depan sekolah

“ hufph…….hufph….hufhp mang tadi suara apaan sih?” Tanya Lia sambil napasnya tersengal-sengal

“gag tau! Orang loe ama Umi teriak duluan yaudah guw ikutan triak-triak juga trus lari” jawab Shera

“Iyah guw juga, pas liat Umi gedubukan, guw ikutan juga lari!” timpal Siska

“duuuh napas guw udah senin-kamis nih fiuuuuh” kata Khira

“iya guw juga sama, ra!” Ucap Ilham “ udah ah gua mau pulang, capek guw turun ddari lantai 3 sambil lari-larian kaya tadi”

****

Sehari, dua hari, empat hari tempat duduk Ilham gag ada yang ngisi. Itu tandanya Ilham udah gag masuk-masuk ke Sekolah. Nggak ada kabar sedikitpun tentang kenapa dia gag masuk2?

Lia dan teman2 sekelompoknya kebingungan, Mau telepon Ilham, dia gag punya HP, nanya teman yang rumahnya deket sama dia, gag ada yang deket. Ada sih satu orang, tapi denger-denger dari berita sekolah temennya Ilham itu udah berhenti Sekolah sejak seminnggu yang lalu. What?? Ada berita tak bertuan, katanya Ilham juga mau berhenti Sekolah?? Langsung aja pas denger kabar tersebut Khira, Lia, Fifin, Shera, Umi dan Siska shock

“duuuh jangan sampe ilham berhenti sekolah soalnya Cuma dia satu-satunya cowo yang paling pinter di Kelas kita dan paling care ama kita” itu alasan dari beberapa tmen2nya Ilham di Kelas

****

Seminggu berlalu, kursi itu masih kosong dan akhirnya Lia, Devi, Meri dan Fifin mengunjungi rumah Ilham sambil membawa amanat dari wali kelasnya untuk Ilham. Mendengar jawaban dari mulut Ilham, Lia, Devi, Meri dan Fifin langsung kaget, apalagi Devi dan Lia! Dia berdua sampai menitikkan air mata. Tapi segera dia hapus ketika Ilham datang.

Keputusan Ilham mengenai keinginannya putus sekolah karena faktor ekonomi juga disampaikan oleh ibunya kepada mereka berempat. Padahal mereka sudah menjelaskan bahwa sekolah akan membantunya dalam hal biaya, tetapi dia tetap bersikeras.

Sesampainya mereka berempat di Kelas, teman-teman yang lainnya sudah menunggu sangat ingiin mendengar kabar tentang Ilham. Setelah diceritakan mereka terkejut karena berita yang kemarin2 mereka dengar itu bukan gossip. Yang sangat amat tidak rela Ilham pergi dari kelas Akuntansi adalah teman-teman yang akrab dengannya seperti Devi, Lia, Khira, Siska, Shera, Umi,. Begitu banyak kenangan bahkan petualangan yang mereka lalui bersama. Yang pling berkesan yaitu ketika petualangan mereka ke Bogor.

The end.....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS